Halodunia.net – Polres Tolitoli, dalam rangka menyambut Pemilu 2019 Polres Tolitoli Sulteng gelar Tabligh Akbar Satgas Nusantara dengan tema Merajut Persaudaraan Kita Wujudkan Pesta Demokrasi 2019 Aman dan Damai di tolitoli, tabligh Akbar tersebut di buka Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal AlQudusy, SH,S.ik, Sabtu (28/7/2018) pukul 20.00 Wita bertempat di Taman kota Tolitoli.
Tampak hadir dalam tabliq akbar yakni Wakapolda Sulteng Kombes Pol M Aris Purnomo,Dirbinmas Polda Sulteng, Wakil Bupati ToliToli dan Forkompinda Tolitoli,Ustad H Ujang Maman, S.Pd.I.M.Pd, KH. PROF.DR.Zainal Abidin,M.Ag, Unsur OPD, serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda dan Mubaligh Se Kabupaten Tolitoli serta 8000 warga masyarakat
Wakil Bupati Kab.Tolitoli Hi. Abd.Rahman Hi. Buding menyampaikan, terimakasih kepada kepolisian yang telah bersama masyarakat membangun Tolitoli tercinta ini.
Waka Polda Sulteng Kombes Pol M Aris Purnomo dalam sambutannya mengatakan, terima Kasih kepada masyarakat Kab.Tolitoli yang begitu Antusias serta bersinergi bersama anggota kepolisian untuk mensukseskan kegiatan Tabligh Akbar yang dilaksanakan oleh Polres Tolitoli.
Ceramah Tabligh disampaikan H. Ujang Maman QNS, S.Pd.I. M.Pd, yang pada intinya mengatakan, Membangun tali silaturahmi sehingga mewujudkan tolitoli damai, membangun Sinergitas antara sesama umat beragama.
Mewujudkan negeri yang di berkahi Allah SWT, Perbedaan antara indonesia dan Makkah atau madinah, indonesia memang tanah yang subur tapi makkah dan madinah adalah tanah yang di berkahi oleh allah semua itu di wujudkan krn Seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran untuk beribadah kepada Allah dengan Sholat Berjamaah di masjid.
“Mewujudkan Muslim yang taat dan patuh terhadap ajaran agama islam agar umat islam selalu berjamaah Sholat di masjid bang di 5 waktu agara menjadikan Indonesia negara yang di berkahi Allah,” ucap H. Ujang Maman.
Dalam Ceramahnya PROF.DR. Zainal Abidin,M.Ag mengatakan, ada Empat Macam Ukhuwah Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Qur’an mengatakan bahwa al-Qur’an memperkenalkan minimal empat macam jenis persaudaraan (ukhuwah).
Pertama, ukhuwah ‘ubudiyyah, yakni persaudaraan karena sesama makhluk yang tunduk kepada Allah. Allah Swt berfirman, “Dan tidaklah (jenis binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya) kecuali umat-umat juga seperti kamu”.
Kedua, ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-sama manusia secara keseluruhan. Hal ini didasarkan pada firman Allah, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,”
Ketiga, ukhuwwah wathaniyyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan. Menurut Muhammad Imarah, pluralitas bangsa, suku bangsa, agama dan golongan merupakan kaidah yang abadi yang bergfungsi sebagai pendorong untuk saling berkompetisi dalam melakukan kebaikan, berlomba menciptakan prestasi dan memberikan tuntunan bagi perjalanan bangsa-bangsa dalam mencapai kemajuan dan ketinggian.
Keempat, ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seagama (Ukhuwwah fi din al-Islam). Islam menyatakan bahwa umat Islam, dengan latar belakang yang berbeda, baik suku, etnis, keturunan, warna kulit, bahasa dan lain sebagainya adalah bersaudara. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
Acara dilanjutkan Lantunan Religi dari Pesantren Sirojul Ma’ruf dan foto bersama. (hy/iqbal)