Film Kingdom of Heaven yang disutradarai Ridley Scott dan dirilis tahun 2005, banyak yang mengatakan merupakan film tentang perebutan Jerusalem yang dianggap cukup objektif menggambarkan apa yang terjadi dibandingkan film-film yang telah dibuat sebelumnya. Walaupun untuk beberapa penggambaran cerita masih terjadi perdebatan terutama tentang detail.
Film ini menceritakan tentang perjalanan Godfrey penguasa Ibelin dari Jerusalem mencari anaknya di Perancis. Dia bertemu putranya yang bernama Balian yang bekerja sebagai pandai besi. Pada akhirnya Balian bersedia pergi ke Jerusalem dan menjadi baron di Jerusalem. Hidupnya berubah 180 derajat dari pandai besi menjadi kesatria Jerusalem.
Diceritakan dia adalah orang yang dipercayai Marshal of Jerusalem Tiberias dan Raja Baldwin IV, bahkan Sybilla juga mempercayai Balian. Tetapi dia bermusuhan dengan Guy de Lusignan, suami Sybilla.
Balian menghidupkan kembali Ibelin dengan membangun irigasi di Ibelin. Dia hampir mati saat terjadi peperangan di Kerak dengan pasukan muslim, saat dia mencoba menghadang pasukan muslim yang mencoba menyerang Kerak untuk menangkap Reyanld. Reynald telah melanggar perjanjian antara Shalahuddin dengan Baldwin IV dengan menyerang kafilah dagang muslim. Peperangan kecil itu tidak menjadi besar setelah Baldwin IV datang ke Kerak untuk menghentikan Shalahuddin dan berjanji untuk menghukum Reynald de Chatillon.
Kesehatan Baldwin IV terus memburuk karena terserang penyakit lepra, sampai akhirnya dia meninggal karena lepra di usia 24 tahun. Dia digantikan keponakannya Baldwin V yang masih berusia 9 tahun. Dikisahkan dalam film ini Baldwin V, yang masih berusia 9 tahun, ternyata juga menderita penyakit lepra. Sampai akhirnya dia dikisahkan dibunuh oleh ibunya sendiri, Sybilla, dengan maksud sang ibu tidak ingin melihat anaknya menderita seperti kakaknya Baldwin IV.
Dengan meninggalnya Baldwin V kekuasaan Kerajaan Jerusalem jatuh ke tangan Sybilla yang memandatkan kekuasaannya kepada suaminya Guy de Lusignan. Walaupun Sybilla dikisahkan tidak menyukai suaminya sendiri. Guy de Lusignan menjadi raja baru Jerusalem meneruskan kekuasaan anak angkatnya. Dia adalah seorang kesatria Templar yang fanatik dan arogan. Guy de Lusignan lalu membebaskan kawan setianya Reynald de Chatillon dari penjara dan segera setelah dibebasakan, Reynald berbuat onar dengan menyerang kafilah muslimin. Dia bahkan membunuh adik dari Sultan Shalahuddin.
Sultan Shalahuddin lalu mengirim utusan kepada Guy de Lusignan dengan tujuan agar Guy de Lusignan menyerahkan Reynald dan Jerusalem kepada pasukan muslimin. Guy de Lusingnan menolak, bahkan memenggal kepala utusan utama dari Sultan. Sultan mengirim utusan ini sebenarnya karena kedua belah pihak masih terikat perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Tetapi apa yang dilakukan Guy de Lusignan adalah sebuah deklarasi perang. Dia memilih memobilisasi pasukannya untuk menyerang pasukan muslimdaripada mempertahankan kota seperti yang diusulkan Balian. Dia membawa hampir semua kesatria yang Jerusalem miliki untuk menghadang Shalahuddin.
Dalam perang antara Guy de Lusignan dan Sultan Shalahuddin yang terjadi pada 4 Juli 1187 itu, Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon tertangkap dan pasukan salib kalah oleh pasukan muslimin. Perang ini sampai sekarang sering disebut sebagai Perang Hattin. Kekalahan sang Raja Jerusalem membuat kejatuhan Jerusalem seperti tinggal menunggu waktu.
Pasukan muslimin semakin merangsek maju menuju Jerusalem selangkah demi selangkah. Diceritakan dalam film bahwa penyerangan terjadi dimulai pada pagi hari buta dan berselang beberapa hari saja dari Perang Hattin. Tetapi pengepungan kota Jerusalem terjadi dimulai tanggal 20 September 1187 atau sekitar 78 hari setelah Perang Hattin. Dan Balian akhirnya menyerahkan Jerusalem kepada Sultan Shalahuddin pada tanggal 2 Oktober 1187. Dua belas hari pengepungan berakhir dengan damai setelah terjadi kesepakatan antara Balian dengan Sultan. Pada awalnya Balian khawatir bahwa pasukan muslimin akan membunuh semua yang ada di balik tembok Jerusalem seperti yang dilakukan pasukan tentara salib Perang Salib I terjadi. Tetapi ternyata Shalahuddin al-Ayyubi menjamin setiap orang Jerusalem yang ingin meninggalkan Jerusalem akan dikawal sampai tujuan dengan aman.
Pesan di balik cerita
Terlepas dari perbedatan tentang cerita di film ini dengan apa yang sebenarnya terjadi, saya berusaha mengambil beberapa hal dari cerita film ini untuk kita ambil pelajaran yang menarik.
Perebutan kota Jerusalem oleh tentara muslim ini diawali beberapa peristiwa yang terjadi di internal Kerajaan Jerusalem sendiri. Dan seperti yang terjadi ketika Persia runtuh, peristiwa-peristiwa ini menyebabkan tembok Jerusalem akhirnya runtuh setelah dalam beberapa kesempatan pasukan kaum muslimin gagal merebut kembali kota suci ini.
Pertama, Raja Baldwin IV gagal mengendalikan pengusa dibawahnya untuk setidaknya tidak melanggar perjanjian yang fatal. Hal ini terlihat ketika para Kesatria Templar yang terkenal fanatik dipimpin Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon menyerang kafilah dagang orang-orang muslim. Bukan peristiwa pertama hal ini terjadi, ketika Balian datang pertama kali ke Jerusalem untuk menghadap Baldwin IV beberapa kesatria Templar sedang dieksekusi. Sebenarnya Reynald de Chatillon sudah dipenjara dan akan dieksekusi akan tetapi sebelum hal itu terlaksana Baldwin IV sudah sampai pada ajalnya.
Kedua, perselisihan yang terjadi antara orang-orang di bawah Baldwin IV yang cenderung kontraproduktif. Guy de Lusignan yang fanatik bersama rombongan Templarnya melawan faksi Marshal Tiberias dan Balian. Bahkan saking tidak sukanya Guy de Lusignan kepada Balian, dia sampai mengirim beberapa orang anak buahnya untuk membunuh Balian atas saran Reynald de Chatillon. Ketika Guy de Lusignan memobilisasi pasukannya untuk berperang dia menolak saran Balian, yang sebenarnya sangat tepat, bahwa mereka harus bergerak dari air ke air, Raja Guy menolaknya.
Ketiga, moralitas para pemimpin Kerajaan Jerusalem benar-benar kacau. Balian berzina dengan Sybilla yang masih berstatus istri Guy de Lusignan. Guy de Lusignan sendiri pun berzina dengan orang lain dikalangan istana. Sikap dari Patriarch yang beberapa kali diperlihatkan pun juga menunjukkannya. Dia ingin mengajak para petinggi lari dengan kuda tercepat dari Jerusalem meninggalkan orang-orang yang harusnya dilindungi.
Keempat, Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon merupakan pimpinan para Kesatria Templar yang setiap menyerang orang Islam beralasan bahwa itu kehendak Tuhan dan berteriak hal yang sama ketika mulai menyerang. Nyatanya moral mereka sama sekali tidak menggambarkan hal tersebut. Seperti yang dikatakan Tiberias, Marshal of Jerusalem, saat dia pamitan kepada Balian untuk pergi ke Siprus, “First time, I thought we were fighting for God. Then I realized we were fighting for whealth and land”.
Keruntuhan Peradaban
Jika kita mencermati runtuhnya beberapa peradaban yang pernah ada di dunia ini, maka penyebab dari keruntuhan tersebut selain adanya serangan dari pihak luar juga disebabkan kondisi internal yang sudah rapuh. Selain apa yang diceritakan dalam film Kingdom of Heaven, mari kita lihat beberapa Kerajaan yang runtuh karena konflik internal.
Kerajaan Sassanian di Persia runtuh setelah ditaklukkan oleh pasukan Muslim yang merintis peradaban baru. Tetapi, kondisi internal kerajaan Persia waktu itu memang sudah kacau balau. Dimana raja yang terpilih adalah raja yang bisa dikendalikan oleh para penasehat atau petinggi kerajaan, atau dengan kata lain raja adalah boneka para penasehat. Bila sang raja tidak bisa dikendalikan maka dibunuhlah dia untuk digantikan raja yang baru. Bahkan raja terakhir mereka, Yazdegard III, dikatakan hanya disinyalir memiliki darah keturunan Khosrau I yang katanya disembunyikan. Raja baru ini tidak mampu mengendalikan kondisi ekonomi yang memburuk, pajak yang tinggi, kondisi keagamaan yang tidak nyaman, stratifikasi sosial yang kaku, menguatnya power penguasa lokal, dan penurunan kepemimpinan yang tajam. Dan kemenangan pasukan muslim di Perang Qadissiyah dan penaklukan ibu kota Persia di Ctesipon setelah dikepung pasukan muslim membuat Kerajaan ini terjelembab di jurang kehancuran.
Kekaisaran Romawi Timur di Byzantium merupakan Kekaisaran yang paling kuat di bidang ekonomi, budaya, dan kekuatan militer pada masanya dan beribukota di Byzantium atau Konstantinipel (Istanbul sekarang). Kekaisaran ini runtuh oleh serangan dari Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad Al Fatih tahun 1453. Usaha muslimin untuk merebut Konstantinopel dilakukan begitu lama dan berkelanjutan oleh berbagai penguasa muslim, dan sering sekali berakhir dengan kegagalan. Keruntuhan tembok Konstantinopel ini terlihat akan terwujud ketika mereka terjebak dalam perang sipil selama enam tahun lamanya. Perang sipil ini menjadi satu hal yang sulit dipisahkan dari keruntuhan Konstantinopel. Beberapa tahun sebelum pengepungan dilakukan Kekaisaran ini sudah dikepung oleh Turki Utsmani dari barat maupun timur secara wilayah.
Disaat Dinasti Ayyubiyah mencoba merebut kembali Jerusalem dari tentara salib. Kerajaan induk mereka malah semakin hari semakin terjun menuju kehancuran. Raja-raja Dinasti Abbasiyah seolah tidak peduli dengan kedatangan tentara-tentara salib yang terus mencoba mengobarkan peperangan untuk merebut Jerusalem. Mereka terjebak pada kehidupan kesenangan dunia dan lebih suka berfoya-foya. Kehidupan raja-raja Abbasiyah masa-masa akhir jauh dari nilai-nilai Islam dan cenderung korup. Sehingga serangan dari tentara Mongol tidak mampu mereka redam, dan Al Mustasim sebagai pemimpin terakhir dinasti Abbasiyah meninggal dunia. Dikatakan saat meninggal dia sedang bersenang-senang dengan seorang perempuan.
Khotimah
Terlepas dari semua itu, memang kenyatannya kemenangan kaum muslimin di Jersalem seperti sudah seharusnya terjadi. Sultan Shalahuddin merencanakannya dengan baik dan tidak tergesa-gesa, dengan maksud agar kemenangan itu datang. Pasukan Shalahuddin sudah menguasai Mesir dan Damaskus sebelum pergi menyerang Jerusalem. Artinya memang Jerusalem sudah terkepung dari arah Selatan dan Barat. Ditambah teknologi peperangan yang lebih unggul maka seperti yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa kemengan di Jerusalem ini tinggal menunggu waktunya.
sumber gambar
sumber tulisan
en.wikipedia.org