Halodunia.net – Saat melihat foto di atas, mungkin beberapa dari kita merinding, seram, atau mungkin takjub.
Ada cerita menarik di balik foto menakjubkan yang diambil oleh fotografer asal India, Dhritiman Mukherjee.
Saat terombang-ambing di perairan National Chambal Sanctuary, India Utara, seekor gavial atau gharial air tawar berjenis kelamin jantan tengah menunggu lebih dari 100 anaknya yang berusia sebulanan untuk naik ke punggungnya sebelum melakukan perjalanan.
“Buaya biasanya membawa anak mereka dengan memasukkannya ke mulut,” kata Patrick Campbell, kurator senior reptil di Museum Sejarah Alam London, dilansir BBC, Selasa (1/9/2020).
“Namun untuk gharial, morfologi moncongnya yang unik tidak memungkinkan mereka melakukan hal itu (membawa anaknya di dalam mulut). Jadi, bayi-bayi gharial harus berpegangan pada kepala dan pundak ayahnya agar tetap selamat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, gavial atau gharial (Gavialis gangeticus) dikenal juga sebagai buaya pemakan ikan.
Hewan ini termasuk anggota ordo crocodilia dari famili Gavialidae yang habitat aslinya di bagian utara anak benua India.
Gharial panjangnya bisa mencapai 4,5 meter dengan berat 900 kilogram.
Menurut National Geographic, hewan ini dinamai gharial karena tonjolan bulat yang ada di ujung moncongnya. Tonjolan ini disebut gharas, yang dalam bahasa Hindi berarti “pot lumpur”.
Tonjolan ini berguna untuk menguatkan suara dan meniup gelembung selama musim kawin, sebuah adaptasi yang tampaknya sangat membantu kelangsungan hidup buaya ini.
Menurut Mukherjee, “ayah buaya” dalam foto ini telah kawin dengan tujuh sampai delapan betina berbeda untuk mendapatkan keturunan lebih dari 100 tukik.
Dilansir Live Science, Jumat (4/9/2020), gharial saat ini sangat terancam punah.
Menurut Natural History Museum, diperkirakan hanya ada 650 ekor gharial dewasa yang hidup di sungai air tawar India dan Nepal.
National Chambal Sanctuary India, yang dipatroli Mukherjee selama berminggu-minggu hingga mendapatkan bidikan ini, memiliki 500 gharial dewasa tersebut.
Foto Mukherjee adalah satu dari 100 gambar yang “sangat dipuji” dalam kompetisi Fotografer Satwa Liar Tahun Ini, yang diselenggarakan oleh Natural History London.
Penulis: Gloria Setyvani PutriEditor: Gloria Setyvani Putri