24.9 C
New York
Saturday, July 27, 2024

Buy now

spot_img

Ini Kisah Pilu Rafi,Seorang Bocah Berumur 6 Tahun Alami Luka Bakar Akibat Kesetrum

Tatapan kosong terlihat jelas dari kedua bola mata Rafi, bocah berusia enam tahun. Di wajahnya terdapat bekas luka bakar. Sementara hampir seluruh anggota tubuhnya masih terbalut dengan perban. Selang infus terpasang pada tangan kanan yatim asal Kabupaten Bireuen, Aceh ini.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini sudah enam malam dirawat di kamar isolasi Ruang Raudhah 2 Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, Aceh. Dia mengalami luka bakar parah akibat kesetrum saat bermain bersama teman-teman seusianya.

Selama menjalani perawatan, Rafi memilih lebih banyak diam. Tidak ada air mata yang keluar dari wajahnya. Sesekali, dengan suara sangat kecil bahkan hampir tidak terdengar, Rafi mengeluh kesakitan. Ibunya Jamaliah terkadang harus mendekatkan telinga ke mulut anaknya agar mengetahui yang dibicarakan sang buah hati.

“Sabar, nak!” kata Jamaliah menenangkan Rafi, Selasa (16/1/2018). Tangan kanan Jamaliah mengusap-usap lembut tangan kiri Rafi dan sesekali berpindah ke bagian dada yang terbalut perban.

Jamaliah bercerita, peristiwa yang menimpa anaknya terjadi pada Minggu 31 Desember sore. Kala itu, Rafi bersama beberapa anak seusianya sedang bermain di toko yang sedang dibangun. Letak rumah Rafi di Desa Cot Masjid, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh memang agak jauh dari toko tersebut.

Dia memilih bermain ke sana karena ada beberapa anak yang tinggal tak jauh dari toko yang sedang dibangun. Ketika sedang asyik bermain, Rafi kencing di lokasi. Saat itulah dia melihat seutas kabel tergeletak di lokasi. Dengan dibalut rasa penasaran, Rafi mengambil tali tersebut.

“Dia gak tahu itu tali atau kabel listrik. Dia pegang terus dia kesetrum,” jelas Jamaliah. Seketika, tubuh Rafi roboh ke tanah. Teman-temannya berteriak minta tolong. Beberapa tukang yang sedang membangun toko turun dan berusaha menolong. Tubuh Rafi diangkat ke atas papan dan selanjutnya diboyong ke Rumah Sakit Umum Fauziah Bireuen, Aceh.

Usai kejadian, Rafi sempat tidak sadarkan diri selama dua jam. Sebanyak 74 persen anggota tubuhnya mengalami luka terbakar. Dia mendapat perawatan intensif di RSU Fauziah selama 10 hari dan kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Kondisinya kini sudah mulai membaik.

“Sekarang dia sudah mau makan. Kami di sini sudah enam hari,” ungkap Jamaliah.

Dokter bedah plastik RSUZA, dr Samsul Rizal, mengatakan, ketika pertama dirujuk ke RSUZA, kondisi Rafi mengalami luka bakar sekitar 74 persen. Tim dokter kemudian memberikan perawatan intensif. Hingga kini, Rafi sudah beberapa kali menjalani operasi.

“Waktu dikirim 74 persen luka. Memang agak menyulitkan pada kasusnya ini karena luka bakar cukup luas dan dalam. Pasien sudah menjalani beberaap kali operasi untuk tahap pembersihan bagi luka yang sudah baik sebenarnya,” kata Samsul, dokter yang menangani Rafi.

“Kita tinggal perbaiki kondisi pasien, nanti baru kita nilai seberapa yang dibutuhkan pemindahan kulit dari tempat lain,” jelas dr Samsul.

Menurutnya, Rafi akan terus menjalani perawatan intensif termasuk menjalani operasi seminggu dua kali. Operasi ini dilakukan untuk membersihkan luka-luka yang kotor. Tindakan operasi bedah plastik juga dilakukan untuk perawatan luka bakar dan penanaman kulit yang diambil dari kulit pasien sendiri.

“Sejauh ini Rafi kita pisahkan dari pasien lain kita usahakan mengurangi terkontaminasi dengan pasien-pasien yang lain,” ungkap Samsul.

Sumber: DetikHealth

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles