Bojonegoro (Padangan) – Akibat luapan air sungai Bengawan Solo beberapa hari terakhir, pada Kamis (15/03/2018) pagi tadi, dilaporkan telah terjadi tanah longsor di sejumlah lokasi tebing bantaran sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Akibat peristiwa tersebut, di salah satu lokasi ada sebagian jalan lingkungan dan kandang warga setempat ikut longsor, sementara sejumlah rumah warga yag berdekatan juga terancam longsor.
Saat ini, pemerintah desa bersama aparat sedang mengupayakan rencana tindak lanjut guna meminimalisir dampak tanah longsor tersebut.
Informasi yang diterima media ini dari Kapolsek Padangan, AKP Nur Zjaeni, bahwa pihaknya bersama Forpimka Padangan dengan didampingi perangkat desa setempat, telah mendatangi lokasi tanah atau tebing Bengawan Solo yang dilaporkan lognsor tersebut.
“Ada tiga lokasi yang dilaporkan terjadi longsor, yaitu di Desa Kuncen ada dua lokasi dan di Desa Kebonagung ada satu lokasi,” jelas Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, di Desa Kuncen, tanah longsor terjadi di lingkungan RT 002 RW 001, dengan kedalaman 3 mete, lebar 25 meter dan panjang 15 meter dan di lingkungan RT 004 RW 001, dengan kedalaman 5 meter, lebar 20 meter dan panjang 10 meter.
Sementara di Desa Kebonagung, tanah longsor terrjadi di lingkungan RT 007 RW 003, dengan kedalaman 5 meter, lebar 5 meter dan panjang 20 meter.
“Di Desa kebonagung, longsor telah mengakibatkan sebagian jalan poros desa dan kandang ternak milik warga setempat ikut longsor.” jelas Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, bahwa saat ini pemerintah desa bersama Forpimka Padangan telah mendatangi lokasi kejadian untuk mengambil langkah awal, diantaranya menyarankan Kepala Desa dan Pemerintah Desa setempat, untuk segera membuat laporan resmi ke Pemerintah Kecamatan, untuk kemudian laporan tersebut diteruskan ke Pemerintah kabupaten Bojonegoro.
“Dengan adanya laporan resmi, diharapkan segera mendapatkan tanggapan dan penangan secepatnya.” jelas kapolsek.
Sementara, guna menghindari terjadinya longsor yang lebih besar lagi, pemerintah desa setempat bersama warga sekitar, disarankan untuk membuat trucuk atau pasangan batang bambu di lokasilongsor tersebut.
“Dengan dibuat trucuk diharapkan dapat mengantisipasi atau menahan sementara, supaya tidak terjadi longsor susulan.” pungkas kapolsek.