8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Buy now

spot_img

Kapolri Buka Silaturahmi Nasional Dai Kamtibmas 2018, Kita Wujudkan Pemilu 2019 Aman dan Damai

Beritapolisi.com – Jakarta, Bertempat di Ballroom Birawa Asembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Kapolri Jenderal Polisi Prof.H.Muhamad Tito Karnavian, P.Hd membuka kegiatan Silaturahmi Nasional Dai Kamtibmas dengan tema “ Kita Wujudkan Pemilu 2019 yang Aman dan Damai “.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 430 peserta Dai Kamtibmas terdiri dari masyarakat dan anggota Polri dari 34 Polda se Indonesia dengan narasumber Menteri Agama, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Ketua MUI, Kepala BNPT, Ketua KPU, Ketua Bawaslu, Deputi Dewan Pengkajian, Kabaintelkam dan Kabaharkam Polri

Kegiatan ini dihadiri oleh Pejabat Utama Mabes Polri dan tamu eksternal antara lain Rektor IAIN Palangkaraya Dr. Ibnu Elmi Achamd Slamat Pelu, SH, MH, Rektor UIN Suska Riau Prof.Dr.KH. Ahmad Mujahidin, S.Ag, M.Ag, Rektor Unair Surabaya Dr.Suko Widodo dan tamu undangan lainnya.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan laporan kesiapan oleh ketua panitia dilanjutkan dengan Pemakaian Jasket Da’i Kamtibmas dan syal oleh Kapolri kepada perwakilan Da’i Kamtibmas dilanjutkan dengan Keynote Speaker dan pernyataan Pembukaan Silaturahmi Nasional Da’ i Kamtibmas Tahun 2018 ditandai dengan Pemukulan Gong.

Dalam sambutannya Kapolri menyampaikan acara ini adalah acara yang sangat strategis, karena Ulama dan Umaro memiliki kepentingan yang sama, Polri memiliki tugas untuk menegakkan hukum, melindungi mengayomi masyarakat dan menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, ini sejalan dengan peran dan tgg jawab para Da’i dan alim ulama.

Mayoritas penduduk Indonesia 80% adalah beragama Islam. Dalam konteks ini posisi Muslim Indonesia dalam percaturan global memiliki posisioning yang berpengaruh. Tokoh agama memiliki posisi pertama yang didengar oleh publik hal ini disebabkan karena fanatik dan low class yang tinggi di negara kita sehingga apa yang disampaikan oleh tokoh agama dan para Da’i lebih di dengar dibandingkan dengan tokoh akademisi atau tokoh intelektual karena Indonesia masih menganut patron klien.

Dalam sambutannya Kapolri menyampaikan keberagaman suku, bahasa, budaya, populasi yang besar, sumber daya alam yang melimpah serta luas wilayah yang kita miliki merupakan kekayaan Indonesia untuk mencapai negara dominan di dunia apabila dikelola dengan baik. Kapolri membandingkan dengan negara Singapura yang tidak memilili apa-apa namun menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara, hal tersebut karena mereka lebih dahulu mengelola sumber daya manusia daripada sumber daya alam.

Kapolri juga menyampaikan tentang situasi terkini tentang faham takfiri yang selalu mengkafir-kafirkan kelompok lain yang harus sama-sama kita cegah dan tangkal, peran tersebut merupakan beban dan tanggung jawab Polri bsama para dai kamtibmas.(hy/iqbal)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles