Halodunia.net – Polres Sleman, penangkapan Any Sulistyo (50) oleh petugas gabungan Polda DIY dan Polres Sleman, Selasa (3/7/2018) diwarnai aksi kejar-kejaran. Sejauh belasan kilometer, perempuan ini kabur dengan memacu mobil Honda Jazz bernomor polisi AB 1979 U hingga akhirnya berhasil ditangkap. Puluhan kali polisi melepaskan tembakan peringatan maupun yang mengarah ke ban mobilnya.
Salah seorang saksi, Wintolo Irianto mengatakan, saat itu dirinya tengah melintas di depan Polda DIY. Saat itu terjadi kemacetan jalan di depannya. Lantaran curiga dia semakin mendekat dan mengetahui ada sebuah mobil kabur dan dikejar polisi.
Wintolo akhirnya memboncengkan seorang polisi untuk melakukan pengejaran. Sesampai di perempatan ringroad Gejayan atau di Depan Hartono Mall, mobil yang dikejar terjebak kemacetan, namun tetap menolak untuk minggir. Polisi beberapa kali mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi mobil kemudian tetap melaju.
“Di situ ban belakang sudah ditembak polisi dan kempes,” jelas Wintolo yang merupakan seorang driver ojek online.
Mobil terus meluncur ke arah barat dengan kecepatan tinggi meski bannya sudah kempes. Lagi-lagi mobil ini terus membelok ke kiri dan menolak minggir ketika berada di trafic light. Kejadian kembali terulang di Perempatan Monjali, dua motor petugas yang mencoba menghalangi laju mobil tetap ditabrak.
Mobil ini pun terus melaju di jalanan ringroad utara dengan dikejar mobil polisi yang membunyikan sirine. Setiap perempatan, polisi terus menambah penjagaan untuk menghentikan laju mobil, namun tetap saja melawan.
Hingga akhirnya di perempatan Seyegan, mobil ini tidak bisa bergerak karena ada mobil polisi diparkir di tengah jalan. Sedangkan dari arah depan ada mobil truk yang menghalangi. “Di situ dia masih berupaya mundur untuk berbalik,” jelasnya.
Petugas akhirnya menembak beberapa roda mobil. Dalam kondisi pintu sudah terbuka, tetap saja Any tidak mau turun. Hingga akhirnya lokasi dibuat steril dan petugas membawa perempuan ini ke dalam mobil.
“Tidak ada tembakan yang mengarah ke badan, hanya ban dan tembakan peringatan,” jelas wintolo.
Seorang pedagang sate, Yanti yang berada di depan lokasi mengaku keluar karena mendengar raungan sirine polisi. “Tadi jalan juga ditutup tidak boleh ada yang lewat. Ada beberapa kali tembakan,” ujarnya.(hy/fa)