Beritapolisi.com – Tangerang, Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Saragih yang baru saja ditangkap KPK dikenal oleh warga Jalan Swadaya Nomor 10, RT04/04, Larangan Indah, Larangan, Tangerang sebagai sosok yang baik dan gemar berbagi uang.
Salah satu tetangganya yang tinggal di seberang rumah megah milik Eni, mengakui Eni kerap membagikan uang saat ada momen-momen tertentu, yakni misalnya ketika lebaran, tahun baru dan momen khusus lainnya.
Jadi dulu itu rumahnya belum semewah ini, masih biasa saja. Tapi sekitar setahun kemarin dia bangun rumah jadi besar seperti ini. Pas mau bangun rumah ini pun ia membeli satu akses jalan warga, semua rumah di Jalan Swadaya 7 dibeli sama dia. Saat itu banyak warga yang menolak, tapi karena dikasih uang puluhan juta, ya jadinya setuju,” kata pria yang enggan disebutkan identitasnya, Sabtu, (14/7/2018).
Menurut penuturannya, rumah yang saat ini terbangun dengan gaya modern ini, saat itu kisaran harga ganti rugi yang pernah dibagikan kepada warga ialah sekitar Rp20-25 juta. “Dia tinggal di sini dari tahun 1970 sama orangtuanya. Dulu itu rumahnya kecil seperti kontrakan biasa, terus dibangun agak besar dan sekarang dalam waktu singkat sejak jadi anggota dewan rumahnya langsung besar,” tuturnya.
Selain itu, keluarga Eni juga dikenal sebagai keluarga yang aktif di dunia politik, lebih-lebih setelah Eni menjadi anggota DPR serta pasca sang suami terpilih menjadi Bupati Temanggung yakni, Muhammad Al-Khaziq untuk periode 2018-2023.
“Suaminya ini pas mau nyalon juga ngadain pengajian. Kita dapat bingkisan juga, orang mereka juga minta didoain supaya suaminya bisa kepilih,” ucapnya.
Sama halnya dengan pria tersebut, seorang pembantu di rumah Eni juga menyebutkan bahwa majikannya merupakan pribadi yang baik. Diungkapkannya, Eni masih memiliki dua orang putra yang duduk di sekolah dasar.
“Saya suka bantu cuci baju di rumahnya, baik dia suka bagi-bagi rejeki. Makanya kaget pas tahu dia semalam ditangkap,” tukasnya singkat sesaat setelah melewati rumah Eni.
Kediaman pribadi Eni terlihat sangat kontras jika dibandingkan dengan rumah-rumah di sebelahnya. Rumah bercat putih tersebut nampak megah dan terlihat sering dijaga oleh petugas keamanan.
Hal itu nampak dari adanya pos satpam yang dibangun tepat di sisi kiri dekat pagar rumah Eni. Halamannya nampak luas, rindang serta berpagar tinggi, juga sepi saat ini.
Diketahui, Eni ditangkap Komisi KPK pada Jumat (13/7/2018), sekitar pukul 15.10 WIB di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham di Jakarta. Dalam tindak operasi tangkap tangan (OTT) ini KPK juga menangkap sembilan orang lainnya, meliputi staf ahli, sopir, dan pihak swasta. Dari tangkapan ini KPK menyita uang senilai Rp 500 juta.(hy)