24.9 C
New York
Saturday, July 27, 2024

Buy now

spot_img

Lebaran Panen Rejeki Penjual Beduk Raup Keuntungan Rp. 16 juta

Halodunia.net – Jakarta, Tradisi mengumandangkan takbir di malam terakhir puasa menjadi momen yang tak pernah terlewatkan. Beduk pun menjadi salah satu bagian penting untuk meramaikan takbir, baik di mesjid maupun saat berkeliling di kampung atau jalanan.

Kondisi ini pun membuat tiap tahunnya pedagang beduk musiman di sepanjang jalan Tanah Abang hadir. Mereka menjajakan ratusan beduk berukuran besar, sedang, dan kecil, hasil buatan tangan sendiri.

Seperti Endang Kurniati, salah satu pedagang beduk ini mengaku hingga hari terakhir puasa ini telah meraup untung bersih hingga Rp16 juta.

Lebih untung tahun ini. Modal awal kan Rp25 juta, hasil pinjam-pinjam ke orang-orang. Alhamdullilah sudah bisa lunas, untung Rp16 juta setelah lunasin modal awal,” ujarnya kepada wartawan di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (14/6/2018).

Pendapatan ini pun bukan tanpa strategi, kata Endang, dia menjual sejak bulan April, bahkan sebelum bulan puasa yang jatuh di bulan Mei. Hal ini membedakannya dengan pedagang lain yang baru berjualan setelah memasuki bulan puasa.

Strategi ini yang membuat penjualannya lebih pesat dari pedagang lain. Dia pun mendapatkan pelanggan lebih awal ketimbang pedagang yang lain, dengan penjualan sekira 4-5 beduk setiap harinya. Endang sendiri di awal berjualan menyediakan 300 beduk berukuran besar, sedang dan kecil, masing-masing ukuran berjumlah seratus.

“Beduk besar sekarang sisa 9 lagi, yang kecil itu kalau habis ditambah terus, udah jadi lebih dari 150 yang di siapin, sekarang tinggal 4 saja,” katanya.

Harga beduknya bervariasi, untuk ukuran kecil seharga Rp. 150.000 dan yang ukuran sedang seharga Rp. 300.000. Kedua ukuran itu berbahankan drum, kulit kambing, baut, dan stik drum.

Sedangkan untuk ukuran besar terdiri dari dua jenis kulit yakni sapi dan kambing. Untuk kulit sapi dibanderol Rp. 1,3 juta dan kulit kambing berkisar Rp. 700.000-Rp.850.000.

“Kulit sapi itu tebal, dia bisa tahan sampai 5 tahun soalnya. Kalau kulit kambing kan tipis, cuma bisa beberapa bulan saja,” jelasnya.

Dia pun menyatakan, konsumen beduknya tak hanya dari Jakarta, melainkan hingga Bekasi dan Bogor. Endang juga menjual kulit kambing saja, bila ada konsumen yang ingin membuat beduk sendiri. “Saya jual kulit kambing yang kering, harganya Rp. 150.000 per lembarnya,” katanya.(hy/uly)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles