Bojonegoro – Dalam rangka peringatan hari buruh internasional atau yang lebih dikenal dengan May Day, yang diperingati seiap tanggal 1 Mei dan pada tahun ini jatuh pada Selasa (01/05/2018) besok, Polres Bojonegoro memastikan bahwa peringatan May Day di Kabupaten Bojonegoro tahun ini, tidak ada kegiatan unjuk rasa (unras) dari buruh atau serikat pekerja yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya, pada Selasa (01/05/2018) pukul 09.00 WIB besok, bertempat di Gedung Parama Satwika Polres Bojonegoro, akan digelar silaturrahmi dengan sejumlah perwakilan serikat pekerja (SPSI) yang ada di Kabupaten Bojonegoro, yang mengambil tema “ May Day si Fun Day.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli SIK MH MSi, pada Senin (30/04/2018) malam.
Kapolres mengungkapkan, bahwa selama ini perayaan May Day, identik dengan demonstrasi atau unjuk rasa (unras). Berkaitan dengan hal tersebut Kapolres ingin merubah mindset atau cara berpikir masyarakat khususnya para pekerja, dalam memperingati hari buruh internasional, menjadi May Day is Fun Day, yang diisi dengan acara syukuran dan diskusi.
“Bertepatan dengan May Day akan kita gelar silaturrahmi, yang diisi acara syukuran dan diskusi dengan sejumlah elemen dan perwakilan dari SPSI di Kabupaten Bojonegoro,” jelas Kapolres.
Menurut rencana, sekitar 40 orang perwakilan dari beberapa serikat pekerja (SPSI) yang ada di Kabupaten Bojonegoro., diundang dalam silaturrahmi tersebut. Selain itu, silaturrahmi juga akan dihadiri perwakilan dari Forpimda dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
AKBP Ary Fadli juga menjelaskan, bahwa hingga Sinin malam ini, jajaran Polres Bojonegoro belum menerima satupun permohonan kegiatan unjuk rasa terkait peringatan May Day, dari buruh atau kelompok buruh atau serikat pekerja yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
“Hampir dapat dipastikan, tidak ada giat unjuk rasa dari pekerja yang ada di Bojonegoro saat peringatan May Day yang jatuh pada Selasa besok, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, silakan menjalankan kegiatan seperti hari-hari biasa,” ungkap Kapolres.
Meskipun dipastikan tidak ada aksi unras dalam peringatan May Day di Bojonegoro, Kapolres menegaskan, bahwa Kapolres telah memerintahkan kepada seluruh personel untuk siaga, guna mengantisipasi situasi terburuk yang mungkin akan terjadi.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan TNI serta seluruh komponen stakeholder yang ada.” pungkas Kapolres.
Secara terpisah, Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) MPS Kalianyar Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Anis Yulianti, yang juga menjabat sebagai Bendahara PC SPSI Kabupaten Bojonegoro, saat dihubungi awak media ini pada Senin (30/04/2018) malam, melalui sambungan telepon seluler membenarkan bahwa SPSI Kabupaten Bojonegoro dalam peringatan May DAy tahun 2018 ini, tidak menggelar unjuk rasa (unras).
“Kami dari buruh atau SPSI, tidak menggelar unras,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Menurutnya, SPSI Kabupaten Bojonegoro menilai bahwa tidak ada isu yang menonjol, terkait permasalahan yang menyangkut buruh atau pekerja, yang ada di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, unjuk rasa bukan satu-satunya cara untuk meyelesaikan permasalahan yang menyangkut buruh atau pekerja. Masih banyak cara untuk menyelesaikan perselisihan hubungan kerja atau hubungan industrial antara pengusaha atau perusahaan atau pemberi kerja dengan pekerja atau buruh bersama pemerintah.
“Permasalahan buruh dapat diselesaikan melalui forum komunikasi dan konsultasi antara pemangku kepentingan tripartit, yaitu serikat pekerja, pengusaha dan pemerintah,untuk komunikasi, konsultasi dan pertimbangan.” jelasnya.