Gresik – Kapolsek Balongpanggang Polres Gresik silahturahmi dan menyampaikan pesan Kamtibmas kepada Takmir Masjid Baitul Muslimin Beserta Toga dan Tomas Desa Pacuh siang hari ini usai melaksanakan jama’ah sholat Jum’at di masjid Baitul Muslimin Desa Pacuh Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik yang merupakan suatu wujud kedekatan dengan Tokoh Agama (4/1).
Kapolsek Balongpanggang AKP Tulus berkeinginan untuk menciptakan rasa kebersamaan dan kekompakan serta hubungan yang harmonis dengan pemuka Agama, pererat tali Silaturrahmi sehingga Insyaallah akan terwujud Hablumminallah dan Hablumminannas kedamaian dunia akhirat.
Selain itu, Kapolsek juga memberikan pesan-pesan kamtibmas, terutama berpesan agar jangan sampai ada paham Radikalisme ditengah tengah warga masyarakat yang sampai masuk menyusup ke Masjid Baitul Muslimin ini, sehingga tetap tercipta rasa Solid tidak terpecah belah tidak mudah terhasut akan adanya pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengatas namakan agama untuk menciptakan permusuhan, menanamkan bibit kebencian diantara umat beragama, karena sesungguhnya didalam Islam tidak ada yang namanya Radikalis / cara cara kekerasan yang dipaksakan untuk mengikuti kemauan kelompok, Islam merupakan Rahmatan lil alamin, saling menghormati, mengasihi meskipun terhadap penganut agama lain.
Tak hanya itu saja Kapolsek Balongpanggang Polres Gresik itu juga menyampaikan kepada tokoh agama terkait banyaknya modus penipuan dalam segala bentuk tipu daya baik secara langsung maupun tidak langsung yang kini sedang marak terjadi, sehingga diharapkan kewaspadaan dan tingkat pengetahuan masyarakat bisa lebih ditingkatkan dengan sering saling mengingatkan antar warga untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi.
“Kami berharap kerukunan umat beragama di wilayah Desa Pacuh khususnya dan Kecamatan Balongpanggang yang selama ini sudah terjalin dengan harmonis dan saling toleransi tetap dijaga dari isu- isu yang bernuansa agama yang dihembuskan oleh orang atau kelompok yang tidak menginginkan kehidupan masyarakat tenang dan tentram, Ulama, tokoh agama dan guru-guru ngaji sebagai benteng masuk pengaruh radikalisme terhadap para santri, umumnya terhadap generasi muda, mari bersama – sama menjaga dan memelihara kehidupan umat beragama yang baik dan rukun, guna menciptakan sitkamtibmas dilingkungan tetap Kondusif.”terang AKP Tulus.
(Humas Polres Gresik)