Bojonegoro – Banyaknya berita hoax yang beredar di masyarakat melalui media sosial, Kapolres Bojonegoro pada kesempatan shalat Jumat berjamaah di Masjid Baabus Shofa Kota Bojonegoro pada hari Jum’at (30/03/2018) siang tadi seusai shalat Jum’at berjamaah mengajak para jamaah untuk bersama-sama menolak berita hoax, ujaran kebencian dan isu sara yang saat ini sangat meresahkan dan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Beberapa berita hoax yang disebarkan pada waktu yang lalu terkait dengan penyerangan ulama, ada 46 berita namun yang benar hanya 3 kasus dan semua tidak seperti yang ada dalam pemberitaan”, ungkap Kapolres kepada jamaah.
Masih dalam ucapnya, bahwa saat ini Polri telah berhasil mengungkap grup penyebar hoax dan ujaran kebencian yaitu kelompok Sharacen, dan yang terakhir yaitu kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang para pelakunya ditangkap di 4 wilayah yang berbeda dan bahwa ada yang di luar negeri. Dengan adanya berita hoax, sesuai dengan anjuran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelum mempercayai kebenaran berita yang tersebar harus bertabbayun dulu mencari kebenarannya.
“Mohon dukungannya agar Polri bisa terus mencari pelaku-pelaku penyebar berita hoax dan memproses hukum para pelakunya, mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa demi wujudkan Pilkada Serentak 2018 yang damai, aman dan sejuk”,ucap Kapolres.
Selain mengajak untuk menolak berita hoax, Kapolres juga mengajak masyarakat untuk mewaspadai aksi pencurian sepeda motor dengan berhati-hati saat memarkir sepeda motor dan jangan menaruh STNK di dalam jok motor. Selain itu juga, untuk berhati-hati saat mengambil uang tunai di ATM dan tidak mudah memberitahukan nomor PIN ATM kepada siapapun walaupun dengan keluarga terdekat serta waspada terhadap pelaku skimming ATM, dimana para pelaku skimmer akan memasang sebuah alat yang dipasang berupa micro cctv untuk merekam saat kita menekan tombol pin.
“Waspada pelaku skimming ATM dengan menutup rapat tangan kita saat menekan tombol saat memasukkan PIN kita”, pesan Kapolres.