Kebanyakan orang hanya tahu bahwa insomnia adalah masalah sulit tidur. Padahal sebenarnya, definisi ini kurang tepat. Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan tidur berkualitas agar Anda bisa terbangun di pagi hari dengan semangat. Seseorang yang memiliki insomnia merasa kesulitan untuk terlelap di malam hari, tetap tertidur sepanjang malam, dan/atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh. Jenis insomnia pun ternyata ada banyak.
Jenis insomnia yang paling umum
Dirangkum dari International Classification of Sleep Disorder, ada sebelas jenis insomnia. Berikut ulasannya.
1. Susah tidur (sleep onset insomnia)
Anda dikatakan sulit tidur ketika Anda merasa sulit untuk mulai tidur. Anda sudah berbaring di kasur, sudah memejamkan mata dan siap untuk tidur, tapi tidak kunjung bisa terlelap. Akibatnya, Anda terus terbaring terjaga selama berjam-jam, menatapi gelapnya langit-langit rumah.
Sleep onset insomnia juga menyebabkan Anda sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk kembali tidur lagi, dan/atau selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan. Susah tidur ini bisa disebabkan oleh kondisi medis atau masalah psikologis, seperti stres berat atau gangguan kecemasan hingga depresi.
2. Insomnia
Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan Anda merasa sangat sulit untuk mulai tidur, sulit untuk tidur nyenyak, atau keduanya di saat yang bersamaan.
Kondisi ini bisa menjadi kronis sehingga membuat Anda sama sekali tak bisa tidur bahkan ketika Anda ingin tidur. Insomnia kronis bisa bertahan hingga setidaknya tiga malam berturut-turut dalam kurun waktu satu minggu dan berjalan selama sebulan atau lebih.
Jika mengalami insomnia, Anda biasanya akan bangun tidur dalam keadaan lelah, yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda beraktivitas pada siang hari.
3. Insomnia akut
Gangguan tidur ini juga sering disebut dengan insomnia jangka pendek atau insomnia kambuhan. Insomnia akut dapat bertahan dari satu malam hingga beberapa minggu.
Penyebabnya bisa karena Anda sedang merasa stres. Jenis insomnia akut biasanya akan hilang setelah Anda bisa mengatasi biang stres tersebut. Namun, hal ini juga bisa disebabkan karena Anda berlebihan memikirkan sesuatu, termasuk ketika Anda terlalu gembira.
4. Insomnia anak-anak
Jenis insomnia ini terjadi ketika anak-anak tidak akan tidur kecuali orangtua atau pengasuhnya memaksa mereka untuk tidur. Jika anak-anak dibiasakan memiliki jam tidur, maka mereka akan cenderung memiliki jam tidur normal sedangkan anak-anak yang tidak dibiasakan memiliki jam tidur cenderung lebih mudah terbangun di malam hari.
5. Insomnia idiopatik
Insomnia idiopatik adalah gangguan tidur yang terjadi seumur hidup, dimulai saat bayi atau masa anak-anak dan berlanjut hingga dewasa. Jenis insomnia ini belum diketahui penyebabnya.
Hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi jam biologis tubuh Anda. Misalnya, hormon melatonin yang diproduksi terlalu sedikit di malam hari, sehingga Anda justru merasa segar bugar sepanjang malam.
6. Insomnia akibat obat-obatan atau zat kimia tertentu
Insomnia jenis ini biasanya diakibatkan oleh asupan stimulan dari konsumsi obat-obatan tertentu, kafein, alkohol, dan/atau makanan tertentu — misalnya, makanan pedas — sehingga Anda sukit tidur nyenyak.
Satu-satunya cara menghentikan insomnia ini adalah menghentikan penggunaan obat atau makanan dan minuman yang mengandung suatu senyawa kimia yang membuat Anda susah tidur.
7. Insomnia karena kondisi medis
Beberapa jenis gangguan jiwa dapat menyebabkan insomnia sebagai salah satu gejalanya. Misalnya saja, depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kecemasan. ADHD, walaupun tidak tergolong sebagai penyakit mental, juga dapat menyebabkan masalah tidur.
Tingkat keparahan jenis insomnia ini berhubungan langsung dengan seberapa parah kondisi yang dialami. Namun biasanya, pengobatan kedua kondisi yang saling terkait ini akan dipisah — terlebih jika tingkat insomnia Anda parah.
8. Insomnia nonorganik
Jenis insomnia ini disebabkan oleh gangguan kesehatan mental dan faktor psikologis. Jenis insomnia nonorganik ini biasanya digunakan saat seseorang dengan insomnia tidak memenuhi kriteria untuk kesepuluh jenis insomnia lainnya.
9. Insomnia organik
Jenis insomnia ini disebabkan oleh gangguan medis, kondisi fisik, atau paparan senyawa kimia tertentu. Akan tetapi, penyebab pastinya tetap tidak jelas. Diperlukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya. Nama insomnia ini dapat digunakan untuk sementara sampai pasien mendapatkan diagnosis lebih lanjut.
10. Insomnia paradoks
Insomnia paradoks adalah keluhan insomnia berat. Orang dengan gangguan ini sering mengaku tidur cuma sebentar atau bahkan tidak tidur sama sekali selama semalam atau lebih. Terkadang pasien insomnia jenis ini juga merasa memiliki kesadaran yang kuat terhadap lingkungan atau mudah terjaga, gampang marah, dan terlalu bergairah.
Karakteristik utama dari jenis insomnia paradoks adalah Anda membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa tertidur, namun juga meremehkan total jam tidurnya.
11. Insomnia psikologis
Jenis insomnia ini disebabkan oleh gangguan kecemasan. Orang yang dihinggapi rasa cemas akan sulit untuk memulai tidur. Selain itu, rasa cemas juga dapat membuat seseorang menjadi kesulitan mempertahankan tidur, sehingga dia sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali.
Kecemasan bisa diakibatkan oleh banyak hal, di antaranya stres karena kondisi keuangan, masa depan, dan cemas memikul tanggung jawab pekerjaan. Bahkan rasa cemas dan panik karena tidak bisa tidur pun dapat membuat seseorang jadi benar-benar tidak bisa tidur.
Sumber: HelloSehat