28 C
New York
Friday, July 26, 2024

Buy now

spot_img

LAPAN: Suhu Dingin di Indonesia Bukan Fenomena Aphelion

Halodunia.net – Jakarta, Beberapa waktu belakangan ini wilayah di Indonesia terasa lebih dingin dari hari biasanya. Dikabarkan wilayah Bandung, perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara serta pegunungan Dieng turun salju.

Apakah suhu dingin ini terkait dengan fenomena aphelion atau kondisi di mana Bumi berada di titik terjauh dengan matahari? Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, tidak ada kaitan antara suhu dingin di beberapa wilayah di Indonesia dengan fenomena Aphelion

Sebelum menjelaskan lebih detail, Thomas mengungkapkan bahwa fenomena Aphelion merupakan fenomena jarak Bumi terjauh pada bulan Juli, sedangkan Perihelion terjadi pada Januari.

Itu siklus yang rutin terjadi, sedangkan suhu permukaan, itu disebabkan karena distribusi panas di permukaan Bumi,” kata Thomas ketika dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (6/7/2018).

Thomas menjelaskan, pada Juli, matahari berada di belahan utara, sehingga belahan selatan sedang musim dingin. Pada saat posisi matahari di utara, di selatan dingin, maka tekanan udara lebih besar di selatan.

“Angin bertiup selatan ke utara. Pada saat kemarau ini, khususnya Jawa, angin bertiup dari Tenggara, Australia, sedang musim dingin. Sehingga, wilayah Jawa akan terasa lebih dingin dari rata-rata,” terang Thomas.

Melihat pada data temperatur, pada saat kemarau ini, suhu memang relatif paling dingin. Efek pendinginan datang dari wilayah Australia. “Jadi, kondisi dingin pada saat ini, beberapa wilayah di Jawa, tidak ada kaitan dengan Aphelion,” tuturnya.

Thomas mengatakan bahwa fenomena ini biasa terjadi setiap tahun.

Seseorang bisa merasakan suhu dingin saat ini disebabkan karena dua faktor. Ketika musim hujan, di mana orang menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar dan ketika kondisi kemarau.

Khususnya ketika kemarau yang relatif panas, tetapi ternyata suhu dingin karena angin bertiup dari selatan.

Selama kemarau, suhu relatif lebih dingin, tetapi tentu saja, dipengaruhi kondisi awan. Siangnya masih terik panas, itu mungkin tidak terlalu terasa. Kalau siang agak mendung lebih terasa dingin,” imbuhnya.(hy)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles