Bupati Gresik saat membuka acara mengatakan bahwa rapat koordinasi (rakor) yang dilaksanakan kali ini guna menyikapi kejadian aksi teror di Surabaya yang bisa saja terjadi di Kabupaten Gresik. Untuk meningkatkan keamanan, Pemkab Gresik juga telah meningkatkan SOP pengamanan kantor Kabupaten Gresik dengan mewajibkan identitas bagi seluruh pegawai.
“Hasil rapat koordinasi saat ini harus disosialisasikan oleh para Kades kepada RT/RW guna meminimalisir gerakan pelaku teror”, kata Bupati.
Sementara itu, Kapolres mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran terkait dukungan terhadap deklarasi anti hoax dalam rangka menyambut tahun politik guna menciptakan situasi pilkada damai. Sedangkan jelang bulan Ramadhan, Kapolres mengajak untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di Kabupaten Gresik.
“Keberadaan warung remang-remang dan lokalisasi serta miras di Kabupaten Gresik perlu mendapatkan atensi bersama, mengingat Kabupaten Gresik merupakan kota santri”, ucap Kapolres.
Terkait adanya kasus aksi teror yang terjadi di kota Surabaya, Kapolres mengajak untuk menggalakkan kembali 1×24 jam wajib lapor bagi tamu yang menginap di wilayah Gresik guna mempersempit ruang gerak sel-sel tidur pelaku teror dan simpatisan di masyarakat.
“Mari kita tingkatkan keamanan dilingkungan kita masing-masing, guna antisipasi sel terorisme di sekitar kita”, ajak Kapolres.
Usai Kapolres memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dandim 0817 Gresik, Kajari, Ketua PN Gresik serta penyampaian dari anggota FKUB Kabupaten Gresik.